Saturday, February 13, 2021

Disini, untuk Sebuah Janji


Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di media sosial, orang tua masa kini tidak lagi memberikan tuntutan kepada anaknya untuk "merawat orang tua". Dengan kemajuan pola pikir dan dukungan teknologi, orang tua bisa menghabiskan masa tuanya tanpa kehadiran anak-anaknya. 

Tapi hal ini berbeda dengan generasi orang tua kita, lebih tepatnya orang tuaku. Mereka selalu mengharapkan ada anak yang menemani mereka di masa tua.  Ketika Bapak masih ada, Ibu tidak mengalami kesepian. Semua pekerjaan dilakukan bersama, kunjungan kontrol ke RS menjadi sebuah ajang keluar rumah bersama dan bertemu dengan kawan-kawan berobat. Mereka bahkan sangat dekat, hingga ada anak kecil yang sangat lengket dengan Bapak. Waktu itu, kami, anak-anaknya sudah memikirkan siapa yang akan menemani Bapak dan Ibu? 

Monday, February 8, 2021

The Last Ride


Sabtu malam tanggal 20 Agustus 2016, kereta Taksaka mengantarkanku kembali ke Jakarta. Sebenarnya aku ingin pulang minggu malam, tapi sudah tidak ada tiket lagi. Malam itu kondisi Bapak agak menurun, tapi aku memiliki keyakinan hari Rabu sesuai jadwal RS, akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi paru-parunya. Aku hanya kembali ke Bogor untuk melakukan meeting hari Selasa, karena kami sedang mempersiapkan acara tingkat nasional. Aku tidak pernah menyangka, Sabtu malam itu adalah pertemuan terakhirku dengan Bapak. 

Bapak masuk RS pada tanggal 12 Agustus 2016, keluhannya bukan karena Jantung tapi karena sesak dan lemas. Sudah beberapa tahun belakangan, setiap 2 minggu Bapak kontrol Jantung selain itu juga memilki keluhan yang menurut dokter spesialis penyakit dalam dikarenakan asam lambung. Aku sudah beberapa kali menyarankan pindah dokter spesialis, karena menurutku sangat aneh, asam lambung tidak kunjung sembuh tetapi tidak dilakukan endoscopy. Tapi karena faktor kemudahan dan kedekatan lokasi RS, Bapak tetap kontrol di tempat yang sama. Kakakku yang di Samarinda dan Parung pulang terlebih dahulu pada, aku diminta nanti saja untuk gantian jaga.

Monday, August 8, 2016

Penyakit mematikan itu bernama FIP

Tidak pernah terbayangkan betapa menyakitkan dan menyedihkannya ketika Roso, kucing yang sudah saya cintai sejak ia masih dalam kandungan harus berhadapan dengan penyakit mematikan bernama FIP, Feline Infectious Peritonitis. Saya pikir tidak ada penyakit kucing yang tidak ada obatnya, jangankan obat, bahkan vaksin FIP-pun belum ada. Entah kapan dan darimana Roso mendapatkan virus yang membunuhnya secara perlahan. Disini saya ingin berbagi tentang bagaimana awal-nya Roso didiagnosa FIP hingga akhir hayatnya, sedangkan penyakit FIP itu sendiri sebaiknya ditanyakan ke dokter hewan yang lebih berkompeten atau baca artikel dari Dr. Addie yang banyak meneliti tentang FIP Dr. Addie – What is FIP
 
Roso adalah anak bungsu dari 4 bersaudara, sejak bayi dia dan Rose seringkali kalah dari Rosi dan Rosa dalam mendapatkan air susu Snowy, bahkan ketika sudah mulai makan saya harus memisahkan jatah makan Roso & Rosa dari saudaranya yang lain. Penyakit yang pertama diderita Roso terjadi saat dia berumur 6 minggu, badannya demam setelah kakinya digigit tikus yang hampir saja berhasil menyeretnya masuk lubang. Namun demamnya hanya 1 hari, kami memberinya antibiotik untuk pencegahan. Setelah berumur 2 bulan kami membebaskan mereka bermain. Penyakit kedua terjadi saat usianya 4 bulan, Roso terserang flu berat, kata dokter dia terkena Feline Calici Virus (FCV). Penyakit ini ditularkan oleh kucing “The Beast” yang sering main ke rumah, dan Roso yang sangat ramah dengan teman-temannya selalu mencium pantat teman. Mengingat lingkungan kami sangat banyak kucing liar, kucing menjadi sangat rentan tertular penyakit, sehingga kami merencanakan untuk vaksin sebelum dan sesudah lebaran. Vaksin pertama dilakukan saat usianya 6 bulan, vaksin Rabies. Kami berencana melakukan vaksin lagi setelah libur lebaran.

Monday, May 2, 2016

Sindrom film Ada Apa Dengan Cinta #AADC #AADC2

Apa yang terjadi setelah nonton AADC2 adalah hal-hal nggak penting seperti mencari puisi AADC2 dan sountrack lagu AADC2 yang serasa “gw banged”, upload medsos sana-sini berharap Rangga KW7 juga ngerasa “postingan Ndah ini buat gw banged”, memutar kembali peristiwa remeh temeh masa lalu, menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak akan pernah terjawab. AADC2 sukses membuat baper (bawa perasaaan) berjamaah kaum Galauiyah yang pada dasarnya memang sangat mudah mellow kalo diingatkan masa lalu. Walaupun sejatinya gagal move on lebih disebabkan tidak laku lagi, tapi kisah mantan wajib selalu dibawa agar seolah-olah ada hal indah di masa lalu yang sulit tergantikan.

Gw bukan Danang si Ratu Galau yang mengalami kedukaan mendalam setelah PDKT-nya selama 5 tahun berbuah manis dengan jadian tapi 5 menit kemudian dicampakkan. Efek galau yang ditimbulkan sangat lama, melebihi masa kepemimpinan Pak Beye bahkan kalopun Pak Jokowi memimpin 2 periode dia masih tetep galau. Gw juga bukan Novi si Ratu Baper yang mengklaim bahwa semua lagu Kahitna diciptakan Mas Yovi khusus untuknya.
Buat gw,
masa lalu….biarkan masa lalu…. Jangan kau ungkit jangan ingatkan aku…. asolole JOSSS!! 

Tuesday, April 26, 2016

I Love You Rose.... Goodbye

Dari sekian banyak drama Snowy dan anak-anaknya kepergian Rose adalah drama yang paling menguras emosi (baca kisah drama sebelumnya di: Drama Tiada Akhir Snowy dan Anak-Anaknya). Sedikit demi sedikit berkat keterangan penghuni Rumah Orange kami menemukan fakta bahwa:

  • Rose dipelihara oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan Angkatan 49, dia bilang menemukan di jalan. 
  • Rose dirawat didalam kandang yang ada dikamar dia.
  • Beberapa kali dia juga membawa kucing berwarna putih, tapi kucing putih tidak dimasukkan kandang yang ada didalam kamarnya. Karena sering poop sembarangan dan suka mencakar ban motor, teman kost-nya ada yang complain sehingga kucing putih dikeluarkan. (mungkin karena inilah Roso kembali).


Setelah yakin akan keberadaan Rose, kami mendatangi rumah orange, namun sayang dia belum pulang, kami disarankan kembali lagi esok hari. Pagi harinya kami kembali ke Rumah Orange namun ternyata dia tidak pulang. Tidak ada solusi karena penghuni Rumah Orange juga tidak enak kalo harus menanyakan hal ini ke dia. Hal yang mengejutkan adalah ketika sesosok kucing belang tiga berbulu panjang itu loncat ke jendela kamar. Sontak kami berteriak “Roseeee!!!” Seperti adegan di film-film serasa ada flash back kenangan Rose lahir, belajar jalan, kalah berkelahi, meringkuk saat sakit dan semua hal tentang anak ke-3 Snowy. Gw-seneng-banget!. Atas saran teman-teman Rumah Orange, Rose kami bawa dan masalah dianggap selesai.


Thursday, January 28, 2016

Belajar Download dengan uTorrent

Ini sudah tahun 2016 dan gw baru tahu cara download via uTorrent, memalukan! Yahh lebih baik terlambat daripada terhambat nonton film yang tak kunjung mendarat di layar tancep. Setelah akhir tahun lalu Kemenkominfo dan Kemenkumham menutup puluhan situs film baik yang streaming maupun download ilegal gw udah males nyari atau nonton film, sementara lapak bajakan udah lama bingit gw lupakan.

Jika tahun lalu aktif mencari film-film nominasi oscar 2015 dan bikin review singkat film Oscar 2015, sekarang.....mmm entahlah, tidak terlalu semangat. Bukan karena gw ikut mendukung #BlackLivesMatter or menghujatnya sebagai Black Entertainment Television versi kulit putih (LAH, BET Award itu racist juga dunx?!) sehingga antipati dengan dominasi kulit putih di Oscar 2016, tapi list film oscar tahun ini juga nggak seru-seru amat.

Seperti biasa, ratu download Rizkul Yuniem Kartikem udah pamer film-film nominasi oscar yang udah di download. Sedikit panas dengan kesombongannya itu gw akhirnya bertanya ke mbah google "cara download film dengan torrent". Page pencarian halaman pertama sudah dibuka semua, tapi gw tetep belum berhasil download. Padahal gw udah install uTorrent, tapi gimana nemuin link film yang siap download? Duuuh..... lama meninggalkan bangku sekolah ternyata menurunkan kecerdasan! Rizkul menyarankan gw cari judul film di Google aja, nanti juga ketemu link torrent-nya. Sekali lagi gw coba dan ada hasilnya, tapi cari judul yang lain malah mengantarkan gw ke sebuah situs yang gw idam-idamkan selama ini.

Maka.....beginilah kisah download pertama gw via uTorrent:

Tuesday, January 19, 2016

From Aunty with Love (Kegelisahan Tante terhadap Ponakan)

- karena (mungkin) tulisan lebih mengena daripada ucapan berbusa-busa -


Dear Ponakanku Sayang,

Tak terasa kamu telah memasuki usia belasan tahun, masa remaja, begitu kami dulu menyebutnya atau masa 4L4Y istilah saat ini. Kamu bukan lagi anak-anak yang menangis ketika tidak ada Mbah/Tante menemanimu dikelas, juga bukan lagi anak-anak yang tidak mau ditinggal saat Bapak/Ibu pergi. Namun di usiamu saat ini, kamu belum cukup dewasa untuk berpikir berat tentang masa depanmu, akan kerja dimana kamu kelak, akan semewah apa pesta pernikahanmu nanti. 

Kamu baru mengenal cinta yang membuatmu berbunga-bunga. Kamu baru menemukan sahabat tempatmu curhat. Kamu menemukan ikatan baru setelah sebelumnya hanya mengenal ikatan keluarga. Tentu tidak mudah bagi orang tua, kakak, tante, om, mbah, untuk memahami apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu mau. Walaupun kami semua pernah melewati masa remaja, namun masa remaja kami sangat berbeda dengan masa remaja mu yang penuh keterbukaan di era social media seperti saat ini. 

Ada ketakutan dari kami generasi tua ketika kamu terlalu aktif di social media, semua cerita kamu bagi. Ada kecemburan dari kami yang selama ini mendampingimu, ketika kamu mengungkapkan rasa sayang terhadap pacar, #sebulanjadian, #delapanbulantetapsayang, namun tidak pernah mengungkapkan rasa sayang terhadap kami bahkan melupakan hari ulang tahun kami. Kami belum siap menerima kenyataan bahwa kehadiran kami tidak lagi penting dalam hidupmu.

Disini, untuk Sebuah Janji

Generasi masa kini mungkin telah memiliki pemikiran yang terbuka dalam mendefinisikan kewajiban anak kepada orang tua. Dari banyak opini di ...